Tampilkan postingan dengan label About TDA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label About TDA. Tampilkan semua postingan

08 Juni 2008

FORUM JUM’AT TDA 6 Juni 2008

Jum’at sore, 6 Juni 2008, ada dua peristiwa yang penting. Di kantor (lingkungan TDB), mulai ba’da ashar dilaksanakan pelepasan Pemimpin Divisi Teknologi Informasi yang pindah ke Divisi Dana dan Jasa Keuangan, beliau yang semangatnya OK dan senantiasa berpikir positif, tanpa terasa membuat lingkungan kantor dinamis dan jauh dari suasana birokratis harus meninggalkan kami. Selama ini beliau “berlari” untuk kemajuan perusahaan, sementara para manajer dan staf “dipaksa” untuk ikut berlari, mengikuti irama kerja beliau. Hasilnya beberapa penghargaan bisa diraih oleh perusahaan. Acara masih berlangsung hingga menjelang azan maghrib. Selepas shalat magrib, langsung ke Tebet. Karena terjebak macet, walaupun sedikit terlambat, saya akhirnya bisa meliput acara dengan kamera.

Kegiatan di Cippes Resto Tebet – Jakarta sudah dimulai jam 18.00 yaitu forum Jum’at Komunitas Tangan Di Atas. Forum kali ini menurut saya special, karena salah satu acaranya adalah pengumuman mengenai Visi, Misi, Nilai-Nilai dan Pengurus TDA.

Saya pernah menebak, siapa kira-kira “Ketua” TDA yang terpilih, saya tebak Pak Iim Rusyamsi, begitu kata saya pada Kang Yanyan, teman kantor yang juga anggota TDA. Dan benar, pada saat pengumuman, Pak Iim terpilih menjadi Direktur TDA.

Jauh di lubuk hati, saya berharap bahwa komunitas ini benar-benar bisa memberikan kontribusi positif pada bangsa Indonesia yang sedang prihatin. Saya merasa, rakyat yang seolah-olah “kehilangan induk semang” bisa terbantu dengan sepak terjang komunitas TDA. Betapa tidak, saya yang sudah pengelola masih kewalahan dalam memenuhi kebutuhan hidup terutama pendidikan anak, apalagi rakyat kecil yang pas-pasan penghasilannya.

Biarlah orang-orang yang “negatif” sibuk dengan urusannya, dan semoga orang-orang positif juga bisa lebih sibuk dengan urusannya untuk membangun bangsa ini. Mudah-mudahan semangat berbagi anggota TDA bisa membantu sesama, baik berbagi pengalaman, pengetahuan juga semangat yang bisa membangun sektor bisnis UMKM.

Mudah-mudahan komunitas ini bisa solid, dijauhkan dari perpecahan, prasangka buruk, fitnah, dijauhkan dari rasa sombong, saling berbangga-banggaan, saling hujat, polemik dll. Semoga Allah SWT merestui komunitas ini ….. Amin

TDA …. FUNtastic

31 Maret 2008

LIPUTAN PERTEMUAN MASTERMIND TDA JAKSEL KE 6

Sabtu, 29 Maret 2008 hari yang ditunggu-tunggu selama 2 minggu, hari itu pertemuan mastermind Jakarta Selatan diselenggarakan di kediaman Ibu Salma dan Pak Alwi. Beliau berbaik hati telah menyediakan rumahnya untuk dijadikan tempat petemuan. Kebaikan pasangan ini terlihat juga dengan adanya rumah bacaan “Cahaya” yang berada persis di sebrang rumahnya. Dua orang volunteer pun diajar berkumpul untuk mendengarkan WIFLE dan materi tentang penulisan oleh Pak Jonru.

Saya datang pukul 10 kurang beberapa menit, dan ternyata Pak Jonru sudah hadir lebih pagi dari saya. Hmmm dari hal kecil ini saja, saya bisa menyimpulkan betapa baiknya integritas Pak Jonru. Maklum, di kantor tempat saya menjadi TDB, ada ungkapan bahwa “my word is my bond”. Setiap kata ibarat janji yang mengikat untuk ditepati. Untuk mengisi waktu saya berdua Pak Jonru berbincang-bincang ringan. Saat berbincang-bincang, Ibu Salma memberitahukan bahwa tadi sudah datang Pak Isdiyanto membawa souvenir majalah WK, Buku UKM, Buku Yon Koeswoyo dan Mug WK, untuk peserta yang hadir. Wow …. jujur saja saya kagum, nampaknya Pak Isdy ini murah hati … dan biasanya semakin banyak memberi akan semakin banyak menerima….. Insya Allah, Pak Isdy akan mendapatkan balasan kebaikannya, lebih banyak lagi ….. Amin.

Tidak lama kemudian mulailah berdatangan kawan-kawan TDA, acara dimulai jam 10.30 dengan moderator Pak Dudun. Tak disangka peserta TDA kali ini hadir 22 orang. WIFLE pun dimulai, masing-masing bersemangat dalam menyampaikan perkenalan diri, bisnis dan target/pencapaian yang telah diperolehnya. Apalagi pada saat Pak Isdy hadir kembali ke rumah Ibu Salma, rasanya Pak Isdy bagaikan Bank Ide yang senantiasa memberikan wawasan bagi kita yang hadir disitu. Tidak terasa adzan zhuhur pun berkumandang, masih ada 3 orang yang belum kebagian WIFLE.

Acara dilanjutkan sambil makan siang “RM Sederhana” yang disediakan tuan rumah, tidak lupa Ibu Nadila mengingatkan akan iuran untuk makan siangnya dikumpulkan. Saya sempat berpikir, apa iya cukup dengan iuran sebesar itu? Jangan-jangan tuan rumah “mensubsidi” makan siang kita. Lagi-lagi kebaikan tuan rumah terlihat dari “kualitas pelayanan” kepada rekan-rekan TDA. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Bu Salma & Pak Alwi.

Ada lagi yang berbaik hati, Pak Tono, saat WIFLE, beliau akan memberikan software analisa bisnis kepada rekan-rekan TDA yang hadir disini. Terima Kasih Pak Tono. Semoga kliennya tambah banyak. Amin.

Selepas makan, istirahat dan sholat, mulailah Pak Jonru menyampaikan bahasan tentang penulisan, seputar Ide Tulisan. Tips dari Pak Jonru ini mudah diingat dan sangat praktis. Penjelasan Pak Jonru disimak dengan “diiringi” kopi tongkat Ali ….. sumbangan Pak Fathur.

Menurut penjelasan Pak Jonru, cara yang mudah untuk menulis adalah bertanya tentang sesuatu, bisa dimulai dari benda atau foto. Dengan bertanya, tulisan akan berkembang dari jawaban-jawaban pertanyaan yang ada. Selanjutnya tips agar bisa lancar dalam menulis adalah, tulislah apa yang ada di pikiran saat itu juga, selesaikan sampai tuntas dan jangan diedit. Jangan tergantung/dihalangi oleh mood menulis. Setelah selesai ditulis, barulah kita edit terutama dalam konsistensi isi tulisan, logika waktu dll. Agar tulisan bisa menarik, isi tulisan hendaklah memberi manfaat bagi pembacanya. Diskusi dengan Pak Jonru sangat menarik, dan kita menjadi “tercerahkan” bahwa menulis itu tidak sulit. Pada akhir pembicaraan, Pak Jonru, memberikan kami voucher belanja “Sekolah Menulis Online” (nilainya lumayan besar, bisa dijadikan discount SMO)

Menjelang akhir acara Pak Dudun mengumumkan kesepakatan untuk pertemuan yang akan datang adalah tanggal 19 April 2008, Insya Allah jika ada kesempatan, Pak Isdiyanto akan sharing ilmunya di pertemuan TDA Jakarta Selatan selanjutnya. Acara selesai jam 16.00 dan kamipun pulang ke rumah masing-masing dengan “charge” semangat dan “ilmu” yang diperoleh untuk melengkapi action peserta di bidangnya masing-masing. Alhamdulillah acara berlangsung sukses….. Terima Kasih Ibu Salma & Pak Alwi, Pak Jonru, Pak Isdiyanto, Pak Dudun dan kawan-kawan TDA Jaksel yang telah hadir. Sampai bertemu lagi dengan keberhasilan/ kemajuan yang kita harapkan.

TDA….. FUNtastic….

Note: tulisan ini menggunakan trik dari Pak Jonru, tulis sampai selesai, lalu edit. Dan ternyata memang manjur….

28 Februari 2008

KAYA – MISKIN – BAIK – JAHAT

Empat kata, kaya, miskin, baik dan jahat, seringkali oleh banyak orang diasosiasikan menjadi paduan kata yang keliru, tergantung paradigma dan kondisi seseorang. Orang yang kaya bisa jadi menganggap orang kaya itu baik dan orang miskin itu jahat. Sebaliknya orang yang miskin menganggap orang miskin itu baik dan orang kaya itu jahat. Masing-masing pihak memiliki paradigma demikian tidak lepas dari pengalaman pahit yang dialaminya. Si kaya pernah mengalami kejadian pahit, entah itu dicopet, ditodong, dirampok atau ditipu yang kebetulan pelaku kejahatan itu adalah orang miskin. Demikian juga si miskin, pernah mengalami kejadian pahit, entah itu rumah yang kena gusur gara-gara akan dibangun mall atau ”dinomor-duakan” dalam pelayanan umum seperti layanan rumah sakit atau layanan pendidikan/sekolah dan ia tahu nomor satunya adalah orang kaya. Masing-masing ”men-generalisir” kejadian pahitnya itu berlaku untuk hampir semua kejadian. Jadilah pikirannya beranggapan keliru.

Kalau kita renungkan, kaya-miskin dan baik-jahat itu sebenarnya tidak bisa disamakan kedudukannya alias dua hal yang berbeda yang satu kondisi bersifat materi dan yang satunya bersifat immateri. Orang kaya bisa jadi jahat, bisa jadi juga baik. Begitu juga orang miskin, bisa jadi jahat, bisa jadi juga baik. Jadi ada orang kaya jahat, ada orang kaya baik, ada orang miskin jahat dan ada orang miskin baik. Itu tergantung pribadi masing-masing.

Celakanya, anggapan keliru itu diwariskan kepada anak bahkan cucunya dengan menceritakan pengalamannya yang sebenarnya belum tentu dialami oleh anak atau cucunya. Akibatnya anak cucunya secara tidak sadar menyimpan ”virus” berupa anggapan yang keliru dalam alam bawah sadarnya.

T. Harv Eker dalam bukunya ”Secret of Millionaire Mind” mengungkapkan mengapa banyak orang yang berusaha untuk kaya, tetapi tidak pernah kaya. Hal itu disebabkan pikiran bawah sadarnya yang terkena virus warisan ”melawan” keinginan dan usahanya. Pikiran bawah sadarnya masih menyimpan anggapan bahwa orang kaya itu jahat tetapi dalam alam sadarnya ia berkeinginan untuk menjadi orang kaya dan bekerja keras untuk bisa menjadi kaya. Apa urgensinya pikiran bawah sadar digambarkannya dalam skema seperti berikut :

P > T > F > A = R

(P=programming, T=thoughs, F=feelings, A=action, R=result)

“Program” bawah sadar Anda mempengaruhi pikiran Anda, pikiran Anda mempengaruhi perasaan Anda, perasaan Anda mempengaruhi tindakan Anda dan tindakan Anda mempengaruhi hasil yang Anda dapatkan

T. Harv Eker memberi perumpamaan pikiran bawah sadar itu seperti akar pohon. Kita mengetahui bahwa buah yang manis dan besar, itu dihasilkan oleh akar pohon yang baik. Oleh karena itu penting untuk memeriksa apa yang ada di pikiran bawah sadar kita dan meluruskannya.

“Money is a result, wealth is a result, health is a result, illness is a result, your weight is a result. We live in a world of cause and effect. If you want to change the fruits, you will first have to change the roots. If you want to change the visible, you must first change the invisible.” (T. Harv Eker)

Namun lebih dari 1400 tahun yang lalu Muhammad Rasullulah s.a.w sudah menyampaikan :

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap tegak sedikit pun.” (QS Ibrahim 24-26)

Menurut ayat tersebut pangkal yang mempengaruhi hasil adalah kalimah. Kalimah (Arab) = kata-kata (Indonesia). Mengertilah kita bahwa perkataan-perkataan kita, tutur bahasa kita haruslah baik, sehingga informasi yang disimpan dalam pikiran bawah sadar akan baik pula sehingga bisa menghasilkan “buah” yang baik pula. Perkataan yang baik akan tersimpan dalam pikiran bawah sadar kita, yang ujung-ujungnya akan mempengaruhi hasil yang akan kita peroleh. Bukankan kita sering ber-“afirmasi” dengan kata-kata baik yang memotivasi? Tidak heran bahwa rukun Islam yang pertama adalah kalimah syahadat, sebagaimana yang dimaksud “kalimah” dalam ayat tersebut.

Jika dimodifikasi skema di atas bisa ditambahkan menjadi sebagai berikut :

W > P > T > F > A = R

(W=words, P=programming, T=thoughs, F=feelings, A=action, R=result)

Dengan demikian maka perkataan kita dalam kehidupan sehari-hari itu sangatlah penting untuk dijaga. Sebagaimana tuntunan dan contoh Muhammad s.a.w. bahwa bertutur kata itu haruslah baik, tidak saja makna kata-kata yang baik, tetapi cara bertutur kata juga harus baik.

Berkata-katalah dengan kata-kata yang baik dan bertutur kata dengan cara yang baik, dengan demikian mudah-mudahan amal kita (action) akan menjadi baik. Jangan puas jadi orang kaya, tetapi puaslah menjadi orang kaya yang baik dan banyak beramal. Mengapa? Karena balasan kebaikan kita itu jauh lebih banyak dari apa yang kita kerjakan.

Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS Albaqarah 261)

The More You Give – The More You Get. Bukankah tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah? FUNtastic…….

23 Februari 2008

Pertemuan Mastermind TDA Jaksel


Alhamdulillah, pertemuan Mastermind TDA Jakarta Selatan (entah group yang ke berapa) berlangsung luar biasa di tempat Pak Fathur (Cinere). Saya hadir jam 10 lebih beberapa menit, saat itu sudah hadir Pak Irwan, Pak Suhendro, Bu Salma, Pak Hermawan dan Pak Fathur tentunya. Obrolan informal yang sangat menarik seputar bisnis masing-masing tanpa dikomando mengalir begitu saja. Kemudian hadir menyusul Pak Dudun, Pak Ari, Pak Bambang dan Pak Deni sedangkan Pak Ipung dan Pak Ananto hadir pada sesi Pak Deni akan menjelaskan mengenai 12 pantangan seorang marketer dalam perspektif customer.

Acara WIFL dimulai setelah shalat Zhuhur. Masing-masing memperkenalkan diri, sharing mengenai apa yang sedang ditekuni dan harapan di masa mendatang.

Pak Fathur memulai WIFL selaku tuan rumah. Beliau ternyata pernah bekerja sebagai Bankers selama 12 tahun di Bank BUMN & Bank Swasta Nasional, namun dirasakan penghasilan dari Bank itu hanya bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga selama 2 minggu saja. Alasan inilah yang menyebabkan Pak Fathur untuk berhenti menjadi bankers dan memulai menjadi TDA melalui bisnis MLM / network marketing. Saat ini beliau sudah mencapai level Crown, dan saya memahami untuk mencapai level itu butuh perjuangan. Saat ini beliau sedang berencana untuk menambah bisnis lainnya.

Selanjutnya giliran saya, Tjarli memperkenalkan diri. Saat ini masih menjadi amphibi, masih bekerja di salah satu Bank BUMN. Keinginan untuk menjadi TDA sudah dimulai sejak tahun 2002 dan memulainya dari bisnis network marketing. Namun karena perkembangan usaha tidak sesuai harapan dan juga mulai “dijauhi orang-orang” setelah aktif 2 tahun, sampai tahun 2004 akhirnya berhenti. Tahun 2005 saat keluar fatwa MUI mengenai bunga Bank memicu lagi keinginan untuk menjadi TDA. Setelah menimbang-nimbang beberapa lama akhirnya pilihan jatuh pada dunia photography yang sudah ditekuni sejak lama namun mulai intensif sejak tahun 2000. Action merintis usaha photography dilakukan dengan menjual mobil untuk membeli kamera dan peralatan lighting. Saat ini masih membesarkan usaha “Pixethic” yang dirintis dan sangat berharap menjadi Full TDA tanpa berlama-lama lagi… sebelum usia 40… amin.

Pak Irwan yang duduk disebelah saya melanjutkan WIFL. Beliau yang memiliki background Satra Inggris, sebelumnya bekerja di beberapa perusahaan. Di perusahaan yang terakhir, sebelum menjadi Full TDA, beliau seringkali mengatakan kepada isternya bahwa beliau akan berhenti menjadi pegawai. Karena sering “diulang-ulang” maka akhirnya “kata-kata”nya menjadi kenyataan namun bukan karena mengundurkan diri tetapi dengan “cara paksa”, karena perusahaan tempat bekerja beliau bubar. Menurut beliau itulah LoA yang dialaminya. Sejak saat itu beliau memulai dunia TDA nya dengan bisnis di dunia training bahasa “The Chapter Learning Center”. Yang menarik bahwa beliau juga menangani training bahasa Jawa Kuno (huruf Jawa). Aura “semangat” beliau sangat terasa dalam sharingnya.

Selanjutnya Pak Hermawan sharing mengenai bisnis “Biocamera” dan MLM yang sedang ditekuninya saat ini. Beliau banyak berkecimpung di dunia pendidikan, saat ini masih menjabat manajer di perusahaan milik Pustekkom Depdiknas. Tidak heran, sifat-sifat sabar yang dimiliki seorang pengajar Nampak dalam cara menyampaikan sharingnya.

WIFL yang disampaikan Pak Dudun, luar biasa, membuat “virus penulis” menular pada saya dan kawan-kawan yang hadir. Beliau yang memiliki background wartawan, banyak sharing mengenai dunia penulis. Bisnis beliau yang ditekuni adalah EO, penerbit dan content provider. Kita sempat terkagum-kagum mengenai fenomena “Ayat-Ayat Cinta” Habiburahman El Shirazy yang disinggung Pak Dudun.

Sharing selanjutnya disampaikan oleh Bu Salma bersama Pak Alwi, suami beliau. Diwakili oleh Bu Salma, beliau memperkenalkan diri bahwa beliau masih menjadi TDB, selaku manager di sebuah perusahaan yang masih company group Astra. Sedangkan Pak Alwi, bekerja di perusahaan eksportir buah-buahan milik keluarga. Semangat Bu Salma yang begitu besar untuk memulai bisnis, disupport oleh Pak Alwi, bahkan beliau sedang merencanakan menjadi Full TDA dalam waktu yang tidak lama lagi. Acara Milad TDA 2 kemarin rupanya banyak memberi energi pada Bu Salma dan Pak Alwi untuk segera action.

Berbeda dengan yang lain, Pak Bambang sharing dengan ke-amphibiannya, beberapa bisnis pernah dirintis, namun yang masih berjalan baik adalah bisnis photocopy dan alat-alat tulis kantor. Beliau tertarik juga dengan dunia penulis, setelah Pak Dudun menyampaikan sharingnya.

Di sebelahnya, Pak Deni juga sharing mengenai apa yang sedang ditekuninya. Saat ini masih aktif di LSM yang sedang bertugas di Aceh. Beliau merencanakan akan berhenti dari LSM untuk bekerja di tempat lain yang memberi kebebasannya untuk “mengacak-acak” perusahaan dengan tujuan untuk mengembangkan perusahaan tersebut. Di perusahaan yang akan “diacak-acak” itulah beliau akan “bereksperimen” dengan dunia entrepreneur.

Tidak kalah menarik sharing yang disampaikan Pak Ari, beliau memiliki hobby menjual sempat berbisnis café tenda kemudian membuka usaha I.T. sambil bekerja alias amphibi pada tahun 2003. Sempat berbisnis buku online. Menariknya, beliau bergabung dengan TDA itu karena pekerjaan beliau rupanya satu kantor dengan Sang Moderator milis TDA, Pak Eko Jun. Dalam Milad TDA 2 kemaren, semangat Pak Ari untuk berbisnis terbakar kembali, beliau memiliki harapan untuk berbisnis lagi di dunia web development dan dunia ternak ikan, wow perpaduan yang sangat unik.

Selanjutnya Pak Suhendro yang saat ini masih TDB, bekerja di perusahaan mobile content provider, sedang merintis untuk berbisnis kaos. Luar biasa, minatnya rupanya nyambung dengan Pak Deni yang juga sempat berencana berbisnis kaos namun bertemu dengan “orang yang tidak tepat”, sehingga usahanya tidak jalan. Mudah-mudahan saja Pak Deni dan Pak Hendro bisa bekerjasama….. amin.

Selanjutnya sharingnya Pak Ananto dan Pak Ipung saya tidak mendengarkan, karena shalat ashar dulu. Setelah itu mulailah sesinya Pak Deni menjelaskan 12 pantangan seorang marketer dalam perspektif customer. Materinya bisa di baca disini.

Itulah pertemuan mastermind pertama saya di TDA, mudah-mudahan saja pertemuan selanjutnya tidak menciut dan melempem dan bisa menjadi sarana untuk “mengasah” jiwa entrepreneur masing-masing yang hadir di pertemuan ini. Sesuai dengan tujuan mastermind adalah MEET & GROW RICH …… Dari sharing yang disampaikan rupanya Milad TDA 2 kemaren itu sudah memberi kesan dan pengaruh yang besar pada pesertanya…… luar biasa. Satu lagi bahwa buku Rich Dad Poor Dad karangan Robert Y Kiyosaki itu “menampar” kesadaran masing-masing kita yang pernah menjadi employee bahwa dunia employee itu sebenarnya “tidak aman”.

TDA !!! FUNtastic…… !!!

08 Februari 2008

Orang Sukses, Baik, Kuat, Berani dan Tidak Gagal

Tepat seminggu yang lalu saya mengirim email kepada kawan saya di kantor. Isinya mengenai catatan-catatan kecil saya di buku tulis yang senantiasa saya bawa kemana-mana, biasanya saya tulis kutipan kata-kata yang menurut saya baik untuk menjaga agar semangat tidak kendor. Saya sharing agar bermanfaat, baik untuk kawan-kawan maupun diri saya sendiri.

ORANG SUKSES :

  • Orang yang mampu mensyukuri sebuah proses menjadi pribadi yang lebih baik adalah orang yang sukses.
  • Jangan terlalu berharap terlalu cepat menjadi bisnis besar. Tumbuhlah dari bisnis yang kecil, alami proses tumbuh kembangnya, teruslah dipelihara, dirawat bisnisnya, terutama juga pribadi Anda. Teruslah tumbuh mental dan skill Anda. Tetap tumbuh, syukuri prosesnya dan alami sukses-nya
  • Apapun kesuksesan memerlukan keberanian, keberanian memerlukan keberserahan diri kepada Allah SWT, oleh karena itu jalinlah hubungan yang baik dengan Allah SWT.

ORANG BAIK & KUAT
  • Orang yang mampu mengatasi masalahnya akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih kuat.
  • Orang yang baik bukan orang yang tidak pernah berbuat salah, melainkan orang yang bisa memperbaiki diri.
  • Orang yang kuat bukan orang yang tidak pernah jatuh, melainkan orang yang bisa bangkit dan melanjutkan perjalanan.
  • Orang yang kuat itu memiliki kekuatan untuk memilih bangkit, daripada menyesali kejatuhan

ORANG BERANI

  • Orang yang berani itu orang yang bertindak meskipun takut.
  • Keberanian itu dowpayment, selebihnya adalah campur tangan Allah SWT sebagai angsuran.

ORANG GAGAL

  • Orang gagal adalah orang yang menyerah dan berhenti.
  • Orang yang tidak berhenti tidak bisa dikalahkan dan tidak bisa disebut orang gagal.
  • Jangan pernah menyerah, jangan pernah berhenti, tetap bertahan untuk melangkah.
  • Jangan diam selama menunggu, lakukan sesuatu yang terbaik selama menunggu

KITA MENJADI SESEORANG DARI APA YANG KITA PERSIAPKAN, LINGKUNGAN ITU ADALAH PENGHEBAT.

SATU SATUNYA LINGKUNGAN YANG HARUS DIKELOLA TERLEBIH DAHULU ADALAH PIKIRAN.

BISNIS TIDAK AKAN PERNAH SUKSES JIKA TIDAK PERNAH ADA TINDAKAN, TETAPI SEBELUM BERTINDAK TENTUKAN DULU KEMANA ANDA AKAN MELANGKAH ATAU ALASAN ANDA BERTINDAK.

BEGIN WITH THE END IN MIND

06 Februari 2008

BENARKAH ITU IMPIAN ANDA ?

Beberapa hari yang lalu, muncul posting “Korban The Secret” – “Korban LoA”. Bisa jadi memang benar ada yang menjadi “korban” tetapi bisa jadi malah menjadi “pelaku” LoA. Sebelum saya menjadi member TDA, saya sempat melihat film “The Secret” beberapa kali, karena saya sudah terbiasa menjadi analis maka tidak serta merta menerimanya 100% bulat-bulat, saya memfilternya dengan keyakinan yang saya anut. Setelah menonton dan menyimak kata per kata yang disampaikan dalam film itu, kesimpulan saya adalah the secret ada benarnya, tetapi ada yang pula yang mengganjal atau tidak tepat menurut saya dan apa yang disampaikan bukanlah hal yang baru bahkan bukan rahasia.

Simak kata-kata "janggal" yang disampaikan di film itu:
  1. There is no blackboard in the sky on which God has written your purpose, your mission in life ……... all I have to do is really understand what I’m doing here, why I’m here is to find that blackboard, and find out what God really has in mind for me, but the blackboard doesn’t exist. So your purpose is what you say it is. Your mission is the mission you give yourself. Your life will be what you create it as and no one will stand in judgment of it now or ever…. ( Neale Donal Walsch).
  2. Most people define themselves by this finite body, but you’re not a finite body. Even under a microscope there are energy fields. What we know about energy is this. You got a quantum physicist and you say, “what creates the world?” And he/she will say, “energy!”. Well describe energy. It can never be created or destroyed it’s : always was, always has been, everything that ever existed, always exist, it’s moving into form, through form and out of form. OK, great ! You go to a theologian and you ask the question, “what created the universe ?”. And he/she would say, “God!”. OK, describe God. Always was and always has been, never be can be created or destroyed all there ever was, always will be, always moving into form, through form and out of form. You see, it’s the same description, just different terminology. And so, if you think you’re this meat suit running around, think again. You are spiritual being, you’re energy field operating in a larger energy field. (James Arthur Ray).
  3. You are extensions of source energy. You are here in these magnificent bodies but your bodies have distracted you for the most part, from who you really are. You are source energy. You are eternal beings, you are God force. You are that what you call God ! (Esther Hicks)

Adapun yang menurut saya ada benarnya adalah : What ever it is you are feeling is a perfect reflection of what is in the process of becoming (apa yang Anda rasakan adalah refleksi dari proses menjadi kenyataan). Bagi saya feeling itu benar-benar kuat saat berdo’a dengan permintaan yang sungguh-sungguh.

Tahun 1993 selepas kuliah di Bandung saya punya impian menjadi manager di sebuah Bank, punya rumah dan punya mobil baru. Saat itu kedudukan pegawai Bank terpandang baik di masyarakat. Maka mulailah saya melamar ke beberapa bank, tidak lupa saya berdo’a terus agar dikabulkan.

Ke sembilan bank saya bolak-balik test, di Bandung maupun di Jakarta, mulai test di Bank Indonesia, Bank Bukopin, Citi Bank, Panin Bank, Danamon, Astra Finance, Bank Nusa (alm), Bank Himpunan Saudara 1906 hingga test di Bank Subentra (alm).

Setelah mengikuti test di Bank Subentra dan nyaris diterima, beberapa hari kemudian saya sakit perut hingga berhari-hari, ternyata mengidap radang usus buntu (appendixitis), karena harus dioperasi, maka hilanglah kesempatan bekerja disana, karena saat harus wawancara terakhir saya tidak bisa datang, maka posisi yang saya lamar pun digantikan oleh orang lain. Ada penyesalan bahkan akhirnya saya putus asa untuk melamar kerja di Bank.

Setelah saya tidak lagi ingin bekerja di Bank, ada tawaran bekerja sebagai analis kredit di Bank Pemerintah, saya diminta keluarga untuk melamar lagi. Sayapun membuat lamaran tetapi dengan setengah hati, berprasangka buruk bahwa keinginan saya itu sudah tidak mungkin lagi terkabul. Anehnya setelah berhenti berharap, saya bisa lulus test demi test hingga delapan kali saya bolak-balik ke Jakarta. Dan pada bulan Juni 1994 saya dinyatakan diterima sebagai pegawai di Bank pemerintah tersebut.

Subhanallah, ternyata do’a saya dikabulkan, begitu juga dengan do’a untuk punya rumah dan punya mobil baru. Tahun 2000 saya punya rumah dan punya mobil second setelah menikah, kemudian tahun 2005 saya punya mobil baru.

Allah SWT itu pasti mengabulkan do’a manusia. Bisa jadi dikabulkan dalam waktu dekat, bisa jadi ditunda menunggu waktu yang tepat dan bisa jadi diganti dengan yang lebih baik dari yang kita minta. Itulah ”Law of Attraction” versi pemahaman saya dan saya yakini kebenarannya. Ada keberanian dan keinginan yang kuat, ada usaha yang persisten, ada do’a dan ada hasilnya.

Tahun 2005 yang lalu Majelis Ulama Indonesia memberikan fatwa mengenai haramnya bunga bank. Dan hal ini menjadi pukulan yang sangat telak dan sangat mengena. Saya sudah tidak punya alasan lagi. Mulailah saya action untuk mencari pengganti pekerjaan. Lama sekali saya berpikir, apa yang bisa saya lakukan, saya pernah aktif di salah satu MLM tahun 2002 hingga 2004, saya sempat berpikir untuk aktif lagi, tetapi hati saya tidak setuju, terus terang saja saya bingung...

Alhamdulillah karena pikiran terbuka, menerima informasi dari manapun mengenai bagaimana caranya ”pindah quadrant”, akhirnya nampak samar-samar pintu sebagai jalan keluar, tidak lain adalah hobby saya sendiri, photography yang sudah saya tekuni sejak lama dengan kamera analog.

Bill Gates pernah berkata, lakukan apa yang kamu senangi dan jadikan itu menjadi bisnis. Maka tahun 2005 saya menjual mobil second saya dan membeli kamera digital berikut perlengkapan lampu studio. Mulailah saya merintis jadi photographer komersil. Memang belum mapan seperti penghasilan saya di kantor, tetapi saya bersyukur bisa memulainya dan juga saya bersyukur memiliki isteri yang mendukung rencana saya, ia mengerti bagaimana keinginan saya untuk hijrah, keluar dari jalur riba. Pikiran saya setiap hari tertuju pada ”keluar dari jalur riba”, bahkan di meja kerja saya saya pasang photo hasil karya sendiri yang saya ambil dari shelter busway Dukuh Atas.


Di saat gundah dan gelisah, tahun 2005 juga saya malah dipromosikan menjadi manager di kantor, alhamdulillah, wah.... satu lagi do’a yang terkabul, sekaligus ujian bagi saya. Tetapi keinginan saya sudah bulat, keluar dari jalur riba. Saya ingin hidup saya berkah dan bekerja dengan hati yang tenang. Perlahan impian baru saya semakin jelas. Saya mengumpulkan banyak informasi, mempelajari bagaimana caranya memperbesar bisnis photography (kadang-kadang isteri menyindir mengenai kesibukan saya yang baru di rumah sepulang kantor, persis seperti parodi-nya Pak Faif di Milad TDA2). Saya punya impian baru, punya ide baru dan sedang saya susun menjadi semacam ”business plan & action plan” yang saya rintis selangkah demi selangkah, Insya Allah, Allah SWT akan mengabulkan do’a sebagaimana Allah SWT telah mengabulkan do’a saya yang lalu. Sssttt...... ada satu do’a lagi yang pernah saya panjatkan, saya pernah berdo’a agar bisa berhenti bekerja di Bank sebelum umur 40 tahun dan menjadi pengusaha alias menjadi TDA yang sukses. Terkabul? Amin....

Berdo’alah pasti Allah SWT mengabulkannya (ud’uni astajib lakum), dan bertawakallah (bekerja & ikhlas menerima hasilnya). Believe it or not..... Tanyakan pada hati nurani, karena hati nurani Anda tidak pernah berbohong pada Anda. Yang perlu diingat bahwa, Allah SWT itu mempersiapkan diri Anda menjadi seseorang yang Anda impikan dengan sebuah proses yang tidak mudah, ada suka ada duka, dibalik kesulitan ada kemudahan (inna ma’al usri yusro), itu bisa dijalani karena Allah SWT tahu persis kapasitas manusia.

Mengapa tidak mudah? Karena itu membuat Anda menjadi pribadi yang kuat dan berkualitas seperti yang Anda impikan. Jadi hati-hatilah dengan keinginan/impian Anda, kalau keinginan/impian Anda biasa-biasa saja maka hidup Anda akan biasa-biasa saja. Bayangkan impian Anda, tanyakan pada diri Anda sendiri benarkah itu impian Anda? Coba renungkan sekali lagi. Jangan pernah berhenti berharap dan jangan pernah berhenti melangkah (istiqomah).

03 Januari 2008

Retire Permanent & Retire Temporer (2)

Semuanya pasti akan berakhir, sebaik-baik akhir adalah meninggalkan amal kebaikan….

Kira-kira begitu kesan yang saya dapatkan dari kawan saya yang mengundurkan diri. Ia menulis saya surat seperti ini :

----------------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamualaikum Wr Wb

Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, Tuhan yang Maha Esa, Pencipta langit dan bumi, Yang berkuasa atas HambaNya, Yang berhak dalam Sesembahan, Yang Zatnya Maha Suci dan HikmahNya Maha Tinggi, Tuhan yang hanya kepadaNyalah kita memohon pertolongan dan memohon perlindungan serta memohon ampun atas dosa-dosa kita, Tiada kesesatan bagi orang yang telah diberiNya petunjuk dan tidak ada petunjuk bagi orang yang telah Dia sesatkan, sesungguhnya sebaik-baiknya hujjah (pegangan) adalah Alqur’an dan sebaik-baiknya perkataan adalah perkataan Rasulullah S.A.W. dan sesuatu yang paling mahal di dunia adalah hidayah, dan sesuatu yang harus dijaga adalah IMAN, dan sesuatu yang indah adalah UKHUWAH ISLAMIYAH.

Kang Tjarli yang baik, semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat dan kasihnya serta perlindungan kepada Kang Tjarli, Amin.

Sehubungan atas berakhirnya masa kerja saya di BNI 46. perkenankan permohonan maaf saya atas segala hal yang dapat melukai hati Kang Tjarli, atas segala perkataan yang menyakitkan, atas canda yang tidak meng-enakkan, janji yang terlalaikan, saya memohon keikhlasan dan keridhoannya untuk dapat memaafkan saya. Begitu juga kalau saya punya utang, he he he, dan juga beribu ucapan terima kasih atas kebaikan dan bimbingan Kang Tjarli selama kita bekerja sama.

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS Ali Imran 134)

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhkan orang mengerjakan yang ma’ruf (baik) serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh” (QS Al’Araf 199)

“Tetapi orang yang bersabar dan mema’afkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan” (QS Asy Syura 43)

Dalam suatu hadits :

“Ibnu Abbas r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada Asyaj Abdul Qais: Sesungguhnya ada dua hal pada dirimu yang dicintai oleh Allah, yaitu Lemah Lembut dan Tidak Marah” (HR Muslim)

“Ibnu Mas’ud r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Maukah aku kabarkan kepadamu tentang orang yang diharamkan masuk neraka? Neraka diharamkan kepada orang yang dicintai orang lain karena kebaikannya, merendahkan hatinya, lemah lembut, dan senang membantu orang lain” (HR Tirmidzi).

Saya berharap berakhirnya masa kerja saya bukan berarti berakhir juga pertemanan/ persahabatan/ persaudaraan kita.

“… dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS An Nisaa 1)

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”. (QS Al Hujurat 10)

Kang Tjarli yang baik, sebuah buku kecil yang saya berikan adalah sebagai tanda persaudaraan di antara kita semoga Allah SWT menguatkan ikatannya.

“Dari Abu Hurairah r.a. berkata Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia maka Allah akan melepaskan kesulitan pada hari kiamat, Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan maka Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat, barangsiapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah menolong hambaNya selama hamba itu menolong saudaranya… “ (HR Muslim)

Semoga Allah memudahkan semua urusan Kang Tjarli juga termasuk melancarkan persiapan studio photo, kumaha lancar? (kali-kali aja nanti saya dapat diskon he he he) sukses selalu.

Selanjutnya untuk dapat selalu berkomunikasi bisa melalui email. Semoga Allah SWT selalu mencurahkan RahmatNya kepada kita semua, Syukron Jazakullah khoir.

I.A.R.

----------------------------------------------------------------------

Begitulah surat kawan saya yang mengundurkan diri karena habis masa kerjanya. Indah bukan Ukhuwah itu? Saya pikir, teman seperti inilah yang memang harus dijadikan teman selamanya. Ia senantiasa mengingatkan, dan sebaik-baik teman adalah yang senantiasa mengingatkan….. bersyukurlah saya memiliki teman seperti beliau….. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kebaikan kepadanya, dimanapun ia bekerja.

Amin….

Retire Permanen & Retire Temporer (1)

Akhir tahun 2007 ini setidaknya ada dua peristiwa yang membuat kesan mendalam dan membuat saya merenung. Tepatnya tanggal 30 Desember, saya terkejut dengan SMS berisi kabar meninggalnya kawan seangkatan di bank tempat saya bekerja. Usianya 38 tahun, tidak ada tanda-tandanya ia akan meninggal dini hari. Sebelumnya ia sempat bekerja lembur di kantor hingga malam. Ia disemayamkan di perumahan bukit modern, bersebelahan dengan perumahan tempat saya tinggal.

Peristiwa kedua, tepatnya tanggal 31 Desember saat saya bekerja lembur di kantor, kawan saya satu unit, mengundurkan diri karena masa kerjanya berakhir. Kami kawan-kawan satu unit, kaget karena tidak menyangka bahwa ia berakhir masa kerjanya. Ia menyalami kami satu persatu, meminta maaf dan kemudian ia memberi kenang-kenangan buku, masing-masing 1 buku dengan tema/ judul yang sesuai dengan karakter, minat atau kondisi masing-masing. Saya mendapat buku “Kunci sukses” karangan Dr. Aidh Abdullah Al-Qarni, karena ia tahu bahwa saya berkeinginan untuk menjadi entrepreneur.

Hal yang paling berkesan adalah ia memberi kami “surat pengantar” untuk buku yang kami terima berisi nasihat kebaikan. Selama ini, tidak pernah ada kawan di kantor yang mengundurkan diri dengan “cara” yang berkesan seperti ini. Saya merasa terharu dan merasa kehilangan, saat shalat zhuhur dan ashar ia seringkali mengingatkan dan mengajak kami untuk shalat berjamaah di musholla basement. Ia dikenal pecinta damai, tidak suka berseteru, dan sering mengirim email berisi nasihat-nasihat yang berkesan dalam.

Kedua kawan saya itu sama-sama mengundurkan diri, tetapi yang satu mengundurkan diri secara permanent tanpa sempat berpamitan sedangkan yang satunya lagi mengundurkan diri secara temporer, ia sempat berpamitan dan hanya berpindah kerja di tempat lain.

Anehnya, saya sempat berempati beberapa saat, membayangkan bagaimana diri saya saat saya mengundurkan diri dari kantor dan menjadi “Tangan Di Atas”. Ada perasaan kehilangan mendalam, ada perasaan lega dan ada sedikit ketakutan. Dan saya juga membayangkan bagaimana jika saya mengundurkan diri secara permanent, tanpa sempat menjadi “Tangan Di Atas”, ngeri membayangkannya.

Barulah saya sadar, menjadi “Tangan Di Atas” itu bukan sekedar makna duniawi, tetapi juga makna ukhrowi. Selain bisa “memberi” nafkah para pegawai, juga memberi nafkah keluarga dari hasil usaha sendiri. Seberapa banyak yang kita beri, itulah tabungan kita untuk di akhirat, apalagi kalau yang kita beri itu bukan gaji, melainkan sedekah….. Seberapa banyak-kah harta yang sudah saya sedekahkan? ….. Rasanya malu jika dibayangkan dengan begitu banyaknya kenikmatan yang sudah diberikan Allah. Tidak sebanding….

Akhir tahun ini, 2007, mengingatkan saya untuk “ingat” bahwa hidup itu pasti ada akhirnya dan harus dipersiapkan dengan bekal yang sebaik-baiknya.

Saya kutip satu kalimat dari buku yang saya terima itu :

“Dunia adalah arena pertarungan dan hidup adalah pertaruhan. Derajat kemuliaan akan dicapai melalui usaha yang keras. Dan kesuksesan dapat diraih dengan tekad yang kuat.”

Penasaran dengan surat dari kawan saya itu, silahkan simak di tulisan bagian kedua.

07 Desember 2007

Figur Seorang AA Gym



Tadi malam, 6 Desember 2007 tidak seperti biasanya saya dan isteri menantikan acara Kick Andy – Metro TV. Betapa tidak, karena tamu talk show kali ini adalah seorang Da’i terkenal dari Bandung, Abdullah Gymnastiar. Saya mengenal AA Gym sewaktu masih sekolah di Bandung. Saat itu AA Gym belum begitu terkenal seperti saat ini. Tetapi kali ini dalam talkshow yang dibawakan Andy F Noya ini menjadi lain, saat ini beliau sudah terkenal dengan Darut Tauhid dan MQ nya. Bahkan beberapa waktu yang lalu dihebohkan oleh media massa karena pernikahan kedua-nya. Respon masyarakat saat itu cenderung berlebihan dan upaya “blew-up” oleh media massa pun cenderung tidak mengindahkan etika keagamaan.
Yang menarik bagi saya adalah bagaimana perjalanan bisnis AA Gym. Hari Minggu kemarin, 2 Desember 2007 saya sempat cukup lama memandangi photo AA Gym yang dipajang di MQ CafĂ© di Bandung, Photonya dibuat oleh Darwis Triadi, sang fotografer ternama. Photonya benar-benar indah, mencapture moment saat AA Gym sedang berda’wah dan foto lainnya saat AA Gym “dibopong” oleh santri-santri Darut Tauhid dengan memakai helm dan kostum “motor-nya”. Saat itu saya tengah menjadi wedding photographer di tempat itu.
Kembali ke masalah bisnis AA Gym. Jiwa entrepreneurship-nya memang sudah dimulai sejak dulu. Sebelum terkenal, AA Gym pernah berjualan bakso, walaupun tidak berhasil, tetapi itu adalah langkah awal dalam menjalani dunia bisnis, menuju bisnis yang lebih besar lagi. Lucunya konon kegagalan itu kata AA Gym karena pada waktu-waktu shalat, pelanggan bakso-nya ditinggalkan “si penjual bakso” begitu saja, untuk melaksanakan shalat.
Dilain topik, AA Gym menjelaskan, apa yang menjadi “titik balik” perjalanan hidupnya. Beliau dengan mata berkaca-kaca bercerita tentang adiknya yang sakit lumpuh. Bagaimana seorang adik yang begitu sabar dan ikhlas menerima kelumpuhan-nya, bisa memberikan inspirasi, bahkan menjadi power untuk AA Gym untuk mendalami Islam yang kemudian berda’wah sambil berbisnis.
Bisnisnya berkembang pesat, begitu pula kegiatan da’wahnya sampai-sampai belakangan beliau merasa tidak nyaman dengan kesibukannya itu, istilah-nya dunia terlalu cepat berputar. Tidak ada lagi privacy yang bisa dilakukan seperti mengunjungi orangtua, bahkan untuk mengantar sekolah putra-putri beliaupun tidak ada waktu. Ketidaknyamanan ini diderita AA Gym selama 3 tahun...........
Namun pernikahannya dengan isteri kedua, menjadikan dunia AA Gym seperti direm, mendadak berjalan lambat. Publikasi media massa seolah-olah menghakimi AA Gym, acara gossip sampai sinetron pun menyindir beliau, bahkan ”Istana” pun dibikin sibuk dengan rencana undang-undang yang berkaitan dengan poligami.
Takdir AA Gym berpoligami, itu memang sudah diatur oleh Allah SWT, sehingga bisa “menyelamatkan” beliau dari “putaran dunia” yang terlalu cepat. Beliau malah bersyukur, dengan kejadian ini, da’wah dan perusahaan-perusahaan yang mengandalkan figur AA Gym ternyata tidak sehat. Beberapa usahanya menurun, tetapi masih ada pula usahanya yang malah berkembang dengan bendera MQ nya.
Menariknya, AA Gym itu tetap tampil apa adanya, sederhana, bicara polos tidak “ja-im” dan tidak habis-habisan membeladiri atas “punishment” yang ia terima. Beliau, sekedar berkata, “poligami itu bukan perbuatan nista karena memang diperbolehkan. Dan beliau mengatakan bahwa pertanggungjawaban-nya itu adalah kepada Allah SWT kelak di akhirat.

Pelajaran berharga

Hikmah dari talkshow tadi malam, bahwa membangun usaha dengan mengandalkan figur seseorang ada kelemahannya, manakala terjadi sesuatu dengan person yang dijadikan figur itu, bisnis bisa berubah drastis. Selain poligami, bisa jadi perubahan bisnis terjadi karena person yang dijadikan figur itu sudah tidak populer lagi, atau sudah tua, sudah tidak mengikuti perkembangan bisnis lagi.
Itulah sebabnya saya ingin membangun brand image sendiri tanpa melibatkan nama orang, pure nama perusahaan. Banyak photographer ternama di Indonesia bisa terkenal sukses dan menjadi ”kaya”. Tetapi hasil pengamatan saya, itu hanya untuk kurun waktu tertentu saja, katakanlah hanya 10 sampai 20 tahun, setelah itu mereka yang ternama bisa terkalahkan oleh generasi muda kreatif, yang lebih menguasai teknologi dan mengerti keinginan pasar.
Photographer yang lebih cerdas, membangun bisnisnya dengan brand image-nya, salah satu contohnya adalah photographer Sam Nugroho, dengan ”LOOP INDONESIA”. Bisnisnya terkenal di Asia dengan portofolio-nya yang menurut saya begitu menakjubkan. Contoh lain adalah King Photo, Tarzan Photo, AA Photo. Usahanya bisa berkembang turun temurun, siapapun figurnya, tidak menjadi persoalan.

Perubahan paradigma

AA Gym tidak hanya memberi contoh agar jiwa entrepreneurship itu bisa ditumbuh-kembangkan di dalam diri seorang muslim dengan nilai-nilai Islam. Bagi AA Gym, yang disebut keuntungan adalah kualitas hari ini lebih baik dari hari kemarin, jika kualitas hari ini sama dengan kemarin, itu yang disebut kerugian, sedangkan jika hari ini lebih buruk dari kemarin itu adalah kecelakaan.
Selain itu juga beliau memberikan pembelajaran kepada masyarakat, bahwa mengikuti da’wah itu jangan melihat siapa yang berbicara, tetapi perhatikanlah apa yang dibicarakannya. Bisa jadi hari ini begitu banyak yang membenci poligami, tetapi 10 tahun atau 20 tahun ke depan, itu sudah bukan hal yang menghebohkan lagi, bisa jadi itu menjadi ”obat” bagi penyakit yang bernama pelacuran, penyelewengan atau pergaulan bebas.
Bukankah jilbab atau kerudung, di era tahun 1980-an merupakan pakaian bagi ”orang ekstrim”. Saya ingat ini karena di SMA saat itu ada siswi yang diancam untuk dikeluarkan dari sekolah gara-gara memakai jilbab / kerudung. Tetapi 10 tahun kemudian, tahun 1990-an pakaian jilbab / kerudung adalah pakaian muslimah yang sudah diterima dengan baik oleh masyarakat bahkan sudah masuk ke catwalk di acara fashion show dalam negeri maupun mancanegara, dan menjadi ladang bisnis anggota-anggota TDA.
Tidak ada yang berubah dari jilbab / kerudung, yang berubah adalah paradigma masyarakat terhadap jilbab. Bisa jadi hal inipun berlaku bagi masalah poligami. Wallohu ’alam.



Kontak Langsung - Silahkan ketik pesan Anda

Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):

Labels

About This Blog

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP