05 Februari 2008

Pertimbangan Membeli Kamera Pocket Digital

Kamera, alat yang digunakan untuk merekam image yang digunakan untuk berbagai macam tujuan, baik untuk kebutuhan personal bahkan hingga kebutuhan perusahaan komersial. Pesatnya perkembangan teknologi digital sangat mempengaruhi perkembangan kamera juga mempengaruhi kebiasaan orang dalam memotret.

Kamera digital menjadi barang yang lebih konsumtif dibandingkan dengan kamera analog (menggunakan film). Produsen kamera berlomba-lomba membuat kamera yang bermacam-macam pilihannya, mulai dari kamera medium format dengan digital back-nya yang harganya ”selangit”, kamera digital SLR yang juga masih mahal, hingga kamera pocket yang banyak sekali pilihannya, bahkan tidak ketinggalan handphone pun saat ini umumnya dilengkapi dengan kamera digital. Dalam artikel ini, hal yang dibahas hanya mengenai kamera digital pocket.

Bagaimana memilih kamera digital ? Tentu saja sangat tergantung dari budget yang anda punya dan juga tergantung dari tujuannya. Pertama Anda harus tentukan berapa budget-nya, jika kamera hanya untuk keperluan memotret yang ”normal-normal” saja, bukan untuk keperluan komersial, Anda tidak disarankan untuk membeli kamera Digital SLR, selain karena harganya yang relatif mahal, juga penggunaan kamera-nya pun menuntut kreatifitas penggunanya, diperlukan ilmu yang cukup untuk menggunakan kamera DSLR. Lain halnya jika Anda memang hobby photography.

Belilah kamera yang kualitas lensanya bagus, jangan terkecoh dengan kemampuan zoom kamera (digital zoom), kalaupun Anda tertarik dengan zoom, belilah kamera yang kemampuan optical zoom yang tinggi. Perlu diingat bahwa zoom digunakan untuk ”memperdekat” kamera dengan objek yang dipotret namun seringkali hasilnya sedikit buram tidak tajam, karena saat kamera menggunakan zoom, gerakan/guncangan tangan mempengaruhi kamera. Untuk itulah diperlukan flash dan tripod. Jika tidak ada tripod, setidak-tidaknya kamera Anda tidak bergerak saat jari menekan tombol kamera, bertopanglah pada sesuatu yang kokoh.

Resolusi kamera untuk keperluan personal, cukup menggunakan 2 – 5 Mega pixel, jika Anda punya cukup budget, bisa membeli kamera dengan resolusi 5 – 9 Mega Pixel. Banyak yang beranggapan resolusi kamera itu menentukan tajam tidaknya photo yang dihasilkan, anggapan itu keliru. Resolusi kamera berkaitan dengan ukuran cetak photo. Semakin besar resolusi, maka semakin besar photo yang baik untuk dicetak. Kamera di atas 10 Mega pixel (DSLR dan medium format) biasanya digunakan untuk keperluan komersial yang membutuhkan ukuran photo yang besar. Ketajaman gambar sangat ditentukan oleh kualitas/kondisi lensa dan bagaimana cara Anda memotret. Sedangkan warna photo sangat dipengaruhi processor yang ada di dalam kamera Anda dan ”olah digital” sebelum mencetaknya di labphoto/di printer Anda.

Perhatikan battery yang digunakan, pilihlah kamera yang menggunakan battery yang mudah diperoleh/ dijual di banyak toko dan harganya terjangkau. Battery Anda yang tahan lama tetapi sulit untuk menemukannya/mahal, itu menjadi kelemahan kamera Anda. Jika Anda menggunakan battery yang bisa di-charge, pastikan Anda punya battery cadangan agar kegiatan memotret Anda tidak terganggu gara-gara battery habis.

Jangan terkecoh dengan layar LCD, semakin besar layar LCD tidak menentukan bagusnya photo Anda, bahkan LCD yang besar malah ”membebani” processor kamera Anda dan ”menguras” battery. Itu sebabnya, pada kamera DSLR, pada saat memotret (shoot) tidak nampak gambar di layar LCD, karena kemampuan processor sepenuhnya digunakan untuk merekam image melalui sensor CCD/CMOS. Usahakan lihat histogram yang ada pada layar LCD, terang-gelapnya image bisa dianalisa dari histogramnya.

Pertimbangkan juga media penyimpanan data image, Compact Flash (CF), MMC atau yang lainnya. Ada media penyimpan yang harganya pada saat ini masih relatif mahal. Perhatikan kecepatan ”menulis” media penyimpan tersebut pada saat memotret.

Jangan lupakan fitur-fitur yang ada, jangan sampai fitur-fitur yang ada malah membuat Anda pusing / tidak user friendly. Secanggih apapun kamera, jika Anda pusing dibuatnya, maka kurang optimal digunakan, bisa jadi Anda akhirnya hanya menggunakan mode Program (P) dibandingkan dengan mode yang lain. Jika Anda mau berkreasi, dan mau mempelajari photography, pilihlah kamera yang memilili mode M (manual). Biasanya kamera yang memiliki mode M bentuknya tidak terlalu menarik, tetapi kemampuannya memang bisa diandalkan. Itu tergantung Anda sebagai user (”Man behind the gun”). Pelajari buku manual-nya, pastikan bahwa Anda mengerti simbol-simbol yang ada pada kamera Anda.

Satu lagi yang perlu diketahui, bahwa perkembangan teknologi digital memang cepat, sehingga jangan perlakukan kamera Anda seperti halnya handphone yang dengan mudah diperjual belikan. Usahakan Anda memilih kamera yang tepat untuk jangka waktu yang cukup lama, 3 – 5 tahun. Setelah itu pasti akan ada kamera yang ”lebih canggih” dan Anda tergiur untuk membelinya.

Pelajari dan bandingkan kemampuan / fitur-fitur kamera yang ada, Anda bisa melihatnya di website toko kamera. Percaya diri untuk membuat pilihan, jangan terlalu mengandalkan opini sales karena memang ”semua kecap adalah no.1”. Dengarlah opini rekan Anda yang sudah menggunakannya dengan baik, tanyakan kelebihan dan kekurangannya. Jika perlu, pinjam kamera rekan Anda selama 1 hari untuk praktek memotret sendiri, jika Anda puas dengannya, Anda bisa membelinya.

Dan terakhir yang juga penting adalah after sales service, pastikan bahwa kamera Anda akan ”mudah” untuk diperbaiki jika rusak dan tidak harus berkeliling-keliling mencari toko yang bisa memperbaikinya. Bisa jadi sparepart kamera Anda memang sulit dicari, atau bahkan kameranya sudah discontinue (tidak diproduksi lagi) sehingga biayanya menjadi mahal.

Selamat memilih kamera, semoga photo Anda bagus dan mungkin suatu saat photo Anda menjadi kenangan yang terindah dalam hidup Anda. Salam Funtastic.

0 comments:

Kontak Langsung - Silahkan ketik pesan Anda

Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):

About This Blog

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP