23 Februari 2008

Pertemuan Mastermind TDA Jaksel


Alhamdulillah, pertemuan Mastermind TDA Jakarta Selatan (entah group yang ke berapa) berlangsung luar biasa di tempat Pak Fathur (Cinere). Saya hadir jam 10 lebih beberapa menit, saat itu sudah hadir Pak Irwan, Pak Suhendro, Bu Salma, Pak Hermawan dan Pak Fathur tentunya. Obrolan informal yang sangat menarik seputar bisnis masing-masing tanpa dikomando mengalir begitu saja. Kemudian hadir menyusul Pak Dudun, Pak Ari, Pak Bambang dan Pak Deni sedangkan Pak Ipung dan Pak Ananto hadir pada sesi Pak Deni akan menjelaskan mengenai 12 pantangan seorang marketer dalam perspektif customer.

Acara WIFL dimulai setelah shalat Zhuhur. Masing-masing memperkenalkan diri, sharing mengenai apa yang sedang ditekuni dan harapan di masa mendatang.

Pak Fathur memulai WIFL selaku tuan rumah. Beliau ternyata pernah bekerja sebagai Bankers selama 12 tahun di Bank BUMN & Bank Swasta Nasional, namun dirasakan penghasilan dari Bank itu hanya bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga selama 2 minggu saja. Alasan inilah yang menyebabkan Pak Fathur untuk berhenti menjadi bankers dan memulai menjadi TDA melalui bisnis MLM / network marketing. Saat ini beliau sudah mencapai level Crown, dan saya memahami untuk mencapai level itu butuh perjuangan. Saat ini beliau sedang berencana untuk menambah bisnis lainnya.

Selanjutnya giliran saya, Tjarli memperkenalkan diri. Saat ini masih menjadi amphibi, masih bekerja di salah satu Bank BUMN. Keinginan untuk menjadi TDA sudah dimulai sejak tahun 2002 dan memulainya dari bisnis network marketing. Namun karena perkembangan usaha tidak sesuai harapan dan juga mulai “dijauhi orang-orang” setelah aktif 2 tahun, sampai tahun 2004 akhirnya berhenti. Tahun 2005 saat keluar fatwa MUI mengenai bunga Bank memicu lagi keinginan untuk menjadi TDA. Setelah menimbang-nimbang beberapa lama akhirnya pilihan jatuh pada dunia photography yang sudah ditekuni sejak lama namun mulai intensif sejak tahun 2000. Action merintis usaha photography dilakukan dengan menjual mobil untuk membeli kamera dan peralatan lighting. Saat ini masih membesarkan usaha “Pixethic” yang dirintis dan sangat berharap menjadi Full TDA tanpa berlama-lama lagi… sebelum usia 40… amin.

Pak Irwan yang duduk disebelah saya melanjutkan WIFL. Beliau yang memiliki background Satra Inggris, sebelumnya bekerja di beberapa perusahaan. Di perusahaan yang terakhir, sebelum menjadi Full TDA, beliau seringkali mengatakan kepada isternya bahwa beliau akan berhenti menjadi pegawai. Karena sering “diulang-ulang” maka akhirnya “kata-kata”nya menjadi kenyataan namun bukan karena mengundurkan diri tetapi dengan “cara paksa”, karena perusahaan tempat bekerja beliau bubar. Menurut beliau itulah LoA yang dialaminya. Sejak saat itu beliau memulai dunia TDA nya dengan bisnis di dunia training bahasa “The Chapter Learning Center”. Yang menarik bahwa beliau juga menangani training bahasa Jawa Kuno (huruf Jawa). Aura “semangat” beliau sangat terasa dalam sharingnya.

Selanjutnya Pak Hermawan sharing mengenai bisnis “Biocamera” dan MLM yang sedang ditekuninya saat ini. Beliau banyak berkecimpung di dunia pendidikan, saat ini masih menjabat manajer di perusahaan milik Pustekkom Depdiknas. Tidak heran, sifat-sifat sabar yang dimiliki seorang pengajar Nampak dalam cara menyampaikan sharingnya.

WIFL yang disampaikan Pak Dudun, luar biasa, membuat “virus penulis” menular pada saya dan kawan-kawan yang hadir. Beliau yang memiliki background wartawan, banyak sharing mengenai dunia penulis. Bisnis beliau yang ditekuni adalah EO, penerbit dan content provider. Kita sempat terkagum-kagum mengenai fenomena “Ayat-Ayat Cinta” Habiburahman El Shirazy yang disinggung Pak Dudun.

Sharing selanjutnya disampaikan oleh Bu Salma bersama Pak Alwi, suami beliau. Diwakili oleh Bu Salma, beliau memperkenalkan diri bahwa beliau masih menjadi TDB, selaku manager di sebuah perusahaan yang masih company group Astra. Sedangkan Pak Alwi, bekerja di perusahaan eksportir buah-buahan milik keluarga. Semangat Bu Salma yang begitu besar untuk memulai bisnis, disupport oleh Pak Alwi, bahkan beliau sedang merencanakan menjadi Full TDA dalam waktu yang tidak lama lagi. Acara Milad TDA 2 kemarin rupanya banyak memberi energi pada Bu Salma dan Pak Alwi untuk segera action.

Berbeda dengan yang lain, Pak Bambang sharing dengan ke-amphibiannya, beberapa bisnis pernah dirintis, namun yang masih berjalan baik adalah bisnis photocopy dan alat-alat tulis kantor. Beliau tertarik juga dengan dunia penulis, setelah Pak Dudun menyampaikan sharingnya.

Di sebelahnya, Pak Deni juga sharing mengenai apa yang sedang ditekuninya. Saat ini masih aktif di LSM yang sedang bertugas di Aceh. Beliau merencanakan akan berhenti dari LSM untuk bekerja di tempat lain yang memberi kebebasannya untuk “mengacak-acak” perusahaan dengan tujuan untuk mengembangkan perusahaan tersebut. Di perusahaan yang akan “diacak-acak” itulah beliau akan “bereksperimen” dengan dunia entrepreneur.

Tidak kalah menarik sharing yang disampaikan Pak Ari, beliau memiliki hobby menjual sempat berbisnis café tenda kemudian membuka usaha I.T. sambil bekerja alias amphibi pada tahun 2003. Sempat berbisnis buku online. Menariknya, beliau bergabung dengan TDA itu karena pekerjaan beliau rupanya satu kantor dengan Sang Moderator milis TDA, Pak Eko Jun. Dalam Milad TDA 2 kemaren, semangat Pak Ari untuk berbisnis terbakar kembali, beliau memiliki harapan untuk berbisnis lagi di dunia web development dan dunia ternak ikan, wow perpaduan yang sangat unik.

Selanjutnya Pak Suhendro yang saat ini masih TDB, bekerja di perusahaan mobile content provider, sedang merintis untuk berbisnis kaos. Luar biasa, minatnya rupanya nyambung dengan Pak Deni yang juga sempat berencana berbisnis kaos namun bertemu dengan “orang yang tidak tepat”, sehingga usahanya tidak jalan. Mudah-mudahan saja Pak Deni dan Pak Hendro bisa bekerjasama….. amin.

Selanjutnya sharingnya Pak Ananto dan Pak Ipung saya tidak mendengarkan, karena shalat ashar dulu. Setelah itu mulailah sesinya Pak Deni menjelaskan 12 pantangan seorang marketer dalam perspektif customer. Materinya bisa di baca disini.

Itulah pertemuan mastermind pertama saya di TDA, mudah-mudahan saja pertemuan selanjutnya tidak menciut dan melempem dan bisa menjadi sarana untuk “mengasah” jiwa entrepreneur masing-masing yang hadir di pertemuan ini. Sesuai dengan tujuan mastermind adalah MEET & GROW RICH …… Dari sharing yang disampaikan rupanya Milad TDA 2 kemaren itu sudah memberi kesan dan pengaruh yang besar pada pesertanya…… luar biasa. Satu lagi bahwa buku Rich Dad Poor Dad karangan Robert Y Kiyosaki itu “menampar” kesadaran masing-masing kita yang pernah menjadi employee bahwa dunia employee itu sebenarnya “tidak aman”.

TDA !!! FUNtastic…… !!!

1 comments:

Taufan 26 Februari 2008 pukul 16.19  

salam pak
sayang saya tidak bisa hadir...
hobi kita sama pak....fotografi...
semoga bisa kopdar biar bisa ngobrol banyak...
sukses yah pak...

Kontak Langsung - Silahkan ketik pesan Anda

Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):

About This Blog

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP